Resensi Buku Teologi PB 1 Petronela
Resensi buku
Oleh: Petronela
Pendahuluan
Buku satu injil tiga pekabar ditulis oleh B.F
Drewes; editor staf Redaksi BPK Gunung Mulia;cetakan 11; Jakarta; penerbit
Gunung Mulia, Tahun 2016; desain sampul Hendry Kusumawijawaya;xii+368 halaman
dengan ketebalan buku21cm; ISBN 978-979-415-914-9.
Buku ini didasari
dari terjadinya dan amanat Injil Matius, Markus dan Lukas yang dilakukan oleh
B.F Drewes di Jakarta pada Tahun 2016. Tujuan dari hal ini untuk memberikan
pemahaman yang benar terhadap umat kristiani yang berhubungan dengan kitab-kitab
Injil. Pada buku ini berusah untuk memberikan penjelasan mengenai ajaran kitab
injil dalam kehidupan umat Kristiani.
Deskripsi
Dalam buku ini mencakup banyaknya pengajaran mengenai kitab
Injil. Ketiga injil ini tidak disusun yang satu terlepas dari yang lain. Dalam
injil Yohanes juga mempunyai kesamaan dengan ketiga injil tersebut, akan tetapi
disamping itu dapat dikatakan bahwa perbedaan anatara Yohanes pada satu pihak
dan ketiga injil yang lain pada pihak lain adalah menonjol. Misalnya dalam
Yohanes memuat beberapa sabda Yesus yang menerangkan secara langsung mengenai
makna Yesus “Akulah Roti Hidup” dan “Akulah gembala yang baik. sabda-sabda ini
tidak kita temui dalam Matius, Markus dan Lukas. Contohlain dari sekian banyak
yang dapa kita beri demikin dalam Yohanes, Yesus beberapa kali berada di kota
Yerusalem , sedangkan Injil-injil yang lain secara langsung hanya memuat satu
kunjungan saja, yaitu sehubungan dengan kesengsaraan, kematian dan kebangkitan
Yesus. Adalah tepat untuk meninjau terjadinya Injil Yohanes secara tersendiri. Di
antara injil sinoptis (Matius, Markus, Lukas) terdapat persamaan-persamaan yang
tidak ada anatar injil-injil teesebut pada satu pihak dan injil Yohanes pada
pihak lain. Persamaan anta-injil tidak hanya mengenai garis besar dan isinya
secara umum, melainkan juga sering kali ada persamaan Harafiah antara
rumusan-rumusan yang para penginjil masing-masing pakai.
Dapad dikatakan bahwa
kebanyakan ahli PB menerima hubungan antar Injil-inji sinoptis membbicarakan
teori dengan sumber. Tetapi jangan kita mengaggap bahwa telah ada
persetujuan bulat tentang persoalan ini.
Sehingga banyak juga ar ahli menolak bahwa pernah ada suatu sumber Q1. Dalam
injil- injil tersebut banyak menemukan bahan-bahan yang juga bentuknya
bermacam-macam sejarah bentuk yaitu bagaimana menceritaka ucapan, mujizat.
perkataanYesus menceritakan mengenai Yesus dan juga menceritakan mengenai
kesengsaraan Yesus. Dapat kita melihat bahwa dunia sekitar PB seringkali
dikemukakan oleh para Ahli sebagai “parallel” atau “sejajar” dengan bahan dari
injil- injil. Hal ini terjadi untuk
memenuhi kebutuhan Gerejadalam
bermacam-macam hal. Peneylidikan penyususnan/ redaksi adalagsalah satu metode
pembacaan Injil-injil yang memeriksa maksud dan tujuan teologis penyuntingan
akan bahan tradisional oleh redaktur-redaktur kitab-kitab Alkitab. Kekhususan
metode ini adalah pemusatan perhatian usaha penyuntingan redaktur. Dalam Gereja
disekitarbya, Yesus di akui sebagai penguasa mutlak (Tuhan), dialah sekarang
yang duduk disebelah kanan Allah. Dalam Markus menekankan dalam kitabnya bahwa
Tuhan Yesus inilah yang pernah hidup dan bekerja didunia ini sebagai manusia
ditengah-tengah manusia. TuhanYesus inilah yang telah menderita dan disalibkan.
Dalam bagian ini Yesus tidak hanya mengajar saja tentang hal yang akan datang
melainkan juga berjalan menujua ke kota Yerusalem, tempat kematian dan
kebangkitannya. Ada banyak kekayaan kita
temukan dalam Matius yang sangat menonjol dan ditekankan ialah Tuhan yesus
menyertai Jemaatnya, Tuhan Yesus bekerja didnuia dengan rendah hati dan lemah
lembut sampai dikayu salib, akan menjadi nyata sebagai hakim didunia yang
datang dalam kemuliaan Allah. Melalui
Yesus mengulurkan tangannya kepada manusia untuk menyelamatkannya. Dalam kabar
baik itu kita menerima panggilan untuk bertobat dan menyerahkan kehidupan kita
kepada perintah Allah.
Evaluasi kritis
dan Rekomendasi
Melalui buku ini menurut B.F Drewes mengenai satu injil tiga
pekabaran dipaparkan dengan jelas, pada pemikirin kritis ini dapat ditujukan
dari berbagai ajaran kekristenan mengenai liran kitab-kitab Injil tersebut,
dari buku ini dihasilkan seminar oleh B.F Drewesyang sangat penting bagi para
teolog untuk membaca buku ini. Meskipun Drewes sangat fakum terhadap pekabaran
injil sinoptis tersebut.
Dalam buku ini banyak
ulasan yang sangat penting yang hanya terletak pada pembahasan mengenai
injil-injil sinoptis , yang telah diajarkan dan diprkatekkan kepada umat
kristiani yang bahwa dalam kitab injil tersebut kita dapat memberitakan kabar
Tuhan Yesus mengenai kematian-Nya akan tetapi bangkit kembali dari antara orang
mati. Tuhan Yesus berkuasa atas dunia ini demi menebus dosa manusia dank arena
itu kita dituntut untuk meberitakan kabar sukcita tersebut dan mampu mendorong
setiap umatnya untuk memiliki kelemah lembutan.
Dari buku ini menggunakan teori sinoptos
dimana menjelsakan tentang sumber Q yang hanya fokus pada ketiga kita pekabaran
ijil tersebut, dari teori ini kita dapat mengetahui seluk-beluk tentang
injil-injil yang terdapat pada injil Matius, Markus, Lukas dan juga Yohanes. Teori
Markus asali-dan Proto-Lukas, yang meninjau beberapa argument yang mendukung
beberapa yang melawan teori ini, dalam hal ini teori ini boleh jadi cocok
dengancatatan papias, menjelaskan baik dalam Matius maupun dalam Lukas.
Dari buku ini sangat
menarik karena kita dapat mengetahui bahwa dalam pekabaran injil kita mampu
mengembangkan makna dari kita-kitab injil tersebut
Komentar
Posting Komentar